Thursday 10 March 2016

Apa Itu Fisioterapi



Fisioterapi merupakan ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak / fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses / metode terappi gerak.

Menurut Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 778 tahun 2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan, Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak, dan komunikasi. Fisioterapi dapat melatih pasien dengan olahraga khusus, penguluran dan bermacam-macam teknik dan menggunakan beberapa alat khusus untuk mengatasi masalah yang dihadapi pasien dengan latihan-latihan Fisioterapi.

Dalam prakteknya, banyak yang dapat dilakukan dengan Fisioterapi, tetapi disini, kita akan membahas beberapa macam dari Fisioterapi.
1. Exercise Therapy atau Terapi Latihan
    Terapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi normal.
2. Heating Therapy atau Terapi Pemanasan
    Sesuai dengan namanya, terapi ini memanfaatkan kekuatan panas yang biasanya digunakan pada kelainan kulit, otot, maupun jaringan tubuh bagian dalam lainnya. Penggunaannya tentu saja disesuaikan dengan tingkat keluhan. Bila hanya sampai di bagian kulit, maka pemanasannya pun hanya diperuntukkan bagi kulit saja dengan menggunakan Infra Red Radiation atau radiasi infra merah. Bila gangguan terjadi pada otot, digunakanlah Micro Diathermy atau diatermi mikro. Sementara, jika gangguan muncul di bagian terdalam seperti rangka tubuh, maka yang digunakan adalah Short Wave Diathermy atau diatermi gelombang pendek. Intinya, jenis terapi yang dilakukan akan disesuaikan dengan hasil diagnosis.
3. Electrical Stimulation atau Terapi Stimulasi Listrik
    Terapi yang menggunakan aliran listrik bertenaga kecil ini cocok diterapkan pada anak yang menderita kelemahan otot akibat patah tulang ataupun kerusakan saraf otot. Cara penggunaannya, dengan menempelkan aliran listrik pada otot-otot untuk mengatasi rasa nyeri. Terapi ini bertujuan untuk mempertahankan massa otot dan secara tidak langsung merangsang regenerasi saraf.